Minggu, 28 April 2019

Leave No Trace


Leave No Trace

Leave No Trace adalah pendidikan yang dirancang untuk memperkecil dampak sosial dan dampak lingkungan dalam berkegiatan di alam terbuka. Leave no trace juga membantu misi Boy Scouts of America Menanamkan nilai-nilai pada orang muda dan mempersiapkan mereka untuk membuat pilihan moral dan etis sepanjang hidup mereka, dan mengingatkan kita untuk menghormati hak-hak pengguna lain di kegiatan alam terbuka serta generasi mendatang. Menghargai alam dan lingkungan  serta pengetahuan tentang alam akan menambah rasa hormat kita terhadap alam dan lingkungan.
Leave No Trace lebih tergantung pada kesadaran dan sikap daripada seperangkat aturan. Kita semua harus berlatih leave no trace dalam pemikiran dan tindakan kita - ke mana pun kita pergi. Konsep dasarnya akan berlaku pada hampir semua daerah hutan tropis  lainnya dan dapat di gunakan sebagai dasar untuk mengembangkan petunjuk local mengenai leave no trace. Variabel seperti lahan, tumbuh-tumbuhan, kehidupan rimba, tanah lapang dan jumlah serta jenis penggunaan suatu area semua hal tersebut perlu untuk dipertimbangkan ketika akan menentukan teknik leave no trace.
Leave no trace di rekomendasikan sebagai pedoman untuk meminimalisir bekas-bekas dan kehadiran kita di daerah yang dilindunngi di hutan-hutan tropis, perjalanan kita akan lebih menyenangkan jika kita turut serta dalam pemeliharaan dearah liar untuk generasi yang akan datang.
Leave No Trace menanamkan kesadaran yang memunculkan pertanyaan seperti "Apa yang bisa kita lakukan untuk mengurangi dampak kita terhadap lingkungan dan pada pengunjung lain?" kita bisa Gunakan penilaian dan pengalaman kita untuk menyesuaikan kegiatan berkemah dan hiking ke lingkungan tempat yang akan kita tuju seperti ke Hutan, gunung, pantai, dataran, air tawar, dan lingkungan lahan basah, semuanya memerlukan praktik leave no trace yang berbeda beda untuk mengurangi dampak minimum.
Leave no Trace juga mendukung aturan pemerintah atau non pemerintah setempat dalam hal menlindungi daerah yang dilindungi

Etika berkegiatan di alam terbuka
Saat kita berada di alam terbuka Bantulah untuk melindungi alam dan lingkuangannya, kita harus ingat bahwa pada saat kita berada di sana, kita adalah pengunjung. Seperti halnya Ketika kita mengunjungi rumah seorang teman, tentunya kita akan berhati-hati saat berada di rumah teman kita, kita tidak akan pernah berpikir menginjak-injak bunga taman, menebang pohon di halaman, menaruh sabun di air minum, atau menandai nama kita di dinding ruang tamu, tinggalkan rumah teman kita apa adanya persis seperti awal kita mendatanginya. Ketika kita mengunjungi alam terbuka, hal yang sama berlaku. Tinggalkan semuanya persis seperti  awal kita temukan.
Mendaki dan berkemah dengan teknik leave no trace adalah tanda-tanda seorang ahli alam, dan peduli terhadap lingkungan.


Tujuh Prinsip Leave No Trace
Tujuh Prinsip Leave No Trace adalah dasar dari program Leave No Trace, yang memberikan panduan untuk menikmati alam kita dengan cara berkelanjutan yang menghindari dampak akibat perbuatan manusia. Prinsip-prinsip tersebut telah diadaptasi sehingga dapat diterapkan di lingkungan kita.

  1. Rencanakan Dari Awal dan Persiapan
  • Ketahui peraturan dan perhatian khusus untuk area yang akan kita kunjungi.
  • Bersiap untuk cuaca ekstrem, bahaya, dan darurat.
  • Aturlah Jadwal perjalanan kita untuk menghindari waktu penggunaan/kunjungan yang tinggi.
  • Kunjungi dalam kelompok kecil jika memungkinkan. Pertimbangkan memecah kelompok yang lebih besar menjadi kelompok yang lebih kecil.
  • Kemas ulang bekal makanan untuk meminimalkan limbah.
  • Gunakan peta dan kompas untuk menghilangkan penggunaan cat penanda atau penanda lainnya

  1. Berjalan dan berkemah di Permukaan yang Tahan Lama
  • Gunakan permukaan yang tahan lama termasuk dijalur dan tempat perkemahan, berjalan di batu kerikil, atau rumput kering.
  • Lindungi daerah sumber air dengan berkemah setidaknya 200 kaki dari danau dan sungai.
  • Tapak Perkemahan yang baik itu ditemukan, tidak dibuat. Pembukaan lahan baru sebaiknya dihindari jika tidak sangat diperlukan.
Di area populer:
  • Gunakan jalur dan tapak perkemahan yang telah ada.
  • Berjalan dalam jalur yang ada, walaupun jalur tersebut basah atau berlumpur.
  • Berkemah pada daerah yang jarang vegetasi atau tidak merusak vegetasi dengan membuka tapak perkemahan yang luas.
Di area yang masih asli:
  • Menyebarlah ketika mendirikan shelter untuk mencegah pembukaan tapak perkemahan yang lebih luas dan jalan setapak yang baru.
  • Hindari tempat-tempat di mana dampak baru akan timbul.

  1. Buang Limbah dengan Benar
  • Pastikan tidak meninggalkan sampah pada area perkemahan atau tempat beristirahat pada jalur. Kemas semua sampah dan bawa kembali turun.
  • Kubur kotoran manusia yang padat di dalam lubang sedalam 6 sampai 8 inci, sejauh minimal 200 kaki dari sumber air, tapak kemah dan jalan setapak. Sembunyikan dan tutupi lubangnya  setelah selesai buang air besar.
  • Bungkus kertas toilet dan produk-produk kebersihan lainnya.
  • Untuk membersihkan diri atau mencuci piring Anda, bawalah air sejauh 200 kaki dari sungai atau danau dan gunakan sedikit sabun pencuci. Sisa Air kotor bekas pencuci buang dengan cara disaring dan disebar ke sekeliling.

  1. Tinggalkan Apa yang Anda Temukan
  • Pertahankan masa lalu: periksa, tetapi jangan menyentuh struktur dan artefak budaya atau bersejarah.
  • Biarkan batu, tanaman, dan benda-benda alami lainnya saat Anda menemukannya.
  • Hindari memindahkan atau menempatkan spesies dari tempat lain ke tempat yang dikunjungi.
  • Tidak melakukan pembangunan apapun dengan sembarangan

  1. Minimalkan Penggunaan dan Dampak Api Unggun
  • Ketahui regulasi pembuatan api unggun dan kondisi cuaca di tempat yang di kunkungi.
  • Pilih lokasi yang tahan lama terhadap api
  • Gunakan pohon mati dan pohon rubuh
  • Bakarlah api unggun sampai menjadi abu dan padamkan api unggun sepenuhnya, lalu sebarkan abu dingin.
  • Gunakan metode Leave No Trace untuk pembuatan api unggun di daerah yang dilindungi :
    Ø  Api unggun di palangi dengan kerikil
    Ø  Gunakan Tatakan/wajan api yang mudah di bawa
    Ø  Gunakan gundukan tanah atau pasir
    Ø  Buatlah bentuk lingkaran dan ratakan atasnya

  • Api unggun dapat menyebabkan dampak yang berkelanjutan bagi lingkungan. Gunakan kompor ringan untuk memasak dan nikmati lentera lilin untuk penerangan.
  • Tidak membuat api unggun yang sangat besar. Gunakan hanya kayu mati yang bisa dipatahkan dengan tangan.

  1. Hormati Satwa Liar
  • Amati satwa liar dari kejauhan. Jangan ikuti atau dekati mereka.
  • Jangan pernah memberi makan hewan. Memberi makan satwa liar merusak kesehatan mereka, mengubah perilaku alami, dan memaparkan mereka pada pemangsa dan bahaya lainnya.
  • Lindungi satwa liar dan makanan Anda dengan menyimpan ransum dan sampah dengan aman.
  • Jika membawa hewan peliharaan Kontrolah hewan peliharaan anda setiap saat, atau tinggalkan di rumah.
  • Hindari satwa liar selama masa-masa sensitif: kawin, bersarang, beternak muda, atau musim dingin.

  1. Jadilah Perhatian Pengunjung Lain
  • Hormati pengunjung lain dan lindungi kualitas pengalaman yang mereka dapat.
  • Berprilaku sopan ke pengunjung lain saat bertemu.
  • Memberi jalan pada pengunjung lain pada saat turun, dengan melangkah kesisi jalan.
  • Beristirahat dan berkemah jauh dari jalan setapak dan pengunjung lainnya.
  • Biarkan suara alam menang. Hindari menimbulkan suara keras.

Berikanlah kesempatan kepada orang lain untuk melihat apa yang Anda lihat. Merasakan apa yang Anda rasakan. Tunjukanlah keindahan alam pada generasi yang akan datang. Mulailah dari diri sendiri dengan tidak memperbesar kerusakan yang sudah ada. Terapkan prinsip ini dan tularkan pada orang lain. Jadilah pengunjung yang bertanggung jawab.

(Dari berbagai sumber)