Kamis, 28 Juli 2022

Serigala dalam Unit SAR Pramuka Kota Bandung (Suatu Repleksi)


 

"Kekuatan kelompok adalah serigala 

dan kekuatan serigala adalah kelompok." 

                                                       Rudyard Kipling

 

Dalam kepanduan atau kepramukaan nama serigala sudah tidak asing lagi,  Serigala mungkin lebih banyak dikenal sebagai hewan pemburu dan buas. Baden Powel sendiri dijuliki impeesa atau serigala yang tidak pernah tidur, julukan Impeesa, (Wolf), menjadi tradisi besar di kepanduan , dan Baden-Powell menggunakannya dengan bangga. Selain itu ada Bronze Wolf Award (jika diterjemahkan kira-kira berarti Penghargaan Serigala Perunggu) adalah penghargaan tertinggi yang diberikan oleh World Organization of the Scout Movement (WOSM; Organisasi Gerakan Pramuka Sedunia) melalui World Scout Committee atau Komite Pramuka Dunia kepada orang atau individu yang dinilai memberikan andil dan jasa yang luar biasa kepada Gerakan Pramuka Dunia. Orang yang mendapatkan penghargaan Bronze Wolf Award ini untuk pertama kalinya adalah Bapak Pramuka Sedunia, Robert Baden Powell pada tahun 1935. Selain itu ada juga CUB (anak serigala) yaitu kelompok pramuka usia siaga yang berdiri tahun 1916, dengan buku The Jungle Book karangan Rudyard Kipling sebagai pedoman kegiatannya. Buku ini bercerita tentang Mowgli si anak rimba yang dipelihara di hutan oleh induk serigala. Serta Pramuka golongan penggalang putra banyak menggunakan nama serigala untuk nama regunya.

Dalam kepramukaan sudah menjadi tardisi menamakan suatu kelompok dengan nama sesuatu apakah itu nama binatang, menggunakan nama pahlawan, tokoh masyarakat atau tokoh dalam cerita rakyat, nama tempat yang bersejarah, nama benda-benda di jagat raya, yang memiliki keistimewaan seperti galaksi dan sebagainya yang dapat menjadi kiasan untuk inspirasi dan motivasi kehidupan kelompoknya.

Kata Unit SAR sendiri diambil atau diadopsi dari kata SRU (Search And Rescue Unit) yang merupakan unsur SAR yang di operesikan dalam kegiatan operasi SAR dan mengikuti pentahapan penyelenggaraan operasi. SRU biasanya berasal dari berbagai organisasi/instansi yang ingin berpartisipasi dalam kegiatan operasi SAR. Sedangkan STRUKTUR ORGANISASI MISI SAR terdiri dari SC >>> SMC >>> SRU atau SC >>> SMC >>> OSC >>> SRU, dan kata Unit SAR di gunakan oleh beberapa Kwarcab di jawabarat untuk nama SRU nya.

Unit SAR pramuka kota bandung bukan hanya sekedar SRU tapi juga sebagai wadah pembinaan bagi peserta didik khususnya golongan penegak dan pandega yang berberminat dan tertarik di kegiatan Alam terbuka dan SAR, dan menjadi wadah pengabdian bagi anggota dewasa sebagai Rescuer dan volunteer.

Unit SAR Pramuka kota bandung Sebagai wadah pembinaan peserta didik maka kiasan menjadi penting untuk  menjadi inspirasi dan motivasi dalam menumbuhkan karakter individu dan kelompok. Dan kiasan itu adalah serigala.

Belajar menjadi pemimpin melalui filosofi serigala

"Jika ingin kuat dan ditakuti, belajarlah kepada singa. Namun jika ingin menjadi pemimpin yang diikuti, belajarlah kepada serigala", merupakan penggalan sebuah kisah dan filosofi kuno yang dipercaya muncul di Tiongkok pada zaman kuno.

Filosofi tersebut bermakna dalam, dan faktanya, serigala merupakan hewan sosial yang memegang teguh terhadap prinsip hierarki dan kepemimpinan. Berbeda dengan singa yang masih dapat dijinakkan, serigala adalah hewan buas yang sangat sulit untuk dijinakkan. Itulah sebabnya serigala tidak pernah ada di dunia sirkus, sebab serigala hanya akan mematuhi pack leader-nya.

Serigala merupakan salah satu hewan liar atau hewan pemburu yang hidup berkelompok. Faktanya, serigala berburu bersama kelompoknya yang bisa mencapai 20 ekor serigala. Kawanan serigala atau yang biasa disebut pack memiliki seorang pemimpin yang disebut Alpha. Dalam sebuah kelompok, masing-masing serigala memiliki perannya tersendiri. Alpha bertindak sebagai raja serigala yang sangat bijaksana dan pemimpin yang baik. Selain itu, ada pula serigala yang mengatur strategi mendapatkan makanan dan ada pula yang menjaga bayi serigala.

Mengenai kepemimpinan serigala tidak lagi dipertanyakan. Pasalnya, dari sistem kehidupan serigala dan cara hidup mereka, maka kita dapat menyimpulkan bahwa serigala merupakan hewan dengan kepemimpinan yang sangat baik. Hal tersebut terbukti saat serigala akan mengadakan perjalanan jauh. Barisan mereka diatur sedemikian rupa dan tidak serta merta menempatkan seekor serigala di posisi apa pun. Akan tetapi, setiap serigala memiliki posisinya masing-masing sesuai dengan keahliannya.

kawanan serigala kerap berjalan bersama dalam satu baris, terutama saat mereka harus melewati medan berat seperti lapisan salju yang tebal. Hal ini menjadi tradisi yang dilakukan untuk memudahkan perjalanan mereka. Serigala terdepan harus menyiapkan jalan bagi kawanan di belakangnya dengan meratakan lapisan salju yang tebal. Perjalanan kawanan di belakangnya pun dipermudah dengan adanya jejak yang dibuat oleh serigala terdepan tersebut.

Untuk membuat jejak tersebut, serigala yang memimpin di depan haruslah serigala yang kuat. Karena serigala merupakan hewan monogami, tugas pemimpin ini biasanya dilakukan oleh ayah atau ibu serigala. Bisa juga dilakukan oleh anak serigala yang dirasa sudah cukup kuat.

setidaknya ada tiga dasar dalam berburu yang dimiliki oleh serigala. Ketiga dasar tersebut adalah kecerdasan, stamina, dan kemampuan mengaplikasikan strategi berburu di alam liar.

Serigala merupakan salah satu kawanan hewan yang memiliki strategi berburu terbaik. Strategi berburu serigala mencakup beberapa aspek yang mereka lakukan terhadap mangsanya, yakni mengawasi, mengintimidasi, membuat mangsa kelelahan, dan akhirnya membunuh mangsanya.

Semua hal tersebut butuh kecerdasan ekstra dalam dunia hewan, ditambah dengan stamina dan juga kemampuan sosial mereka dalam mengaplikasikan taktik berburu di lapangan.

Namun Serigala tidak hanya berburu bersama-sama. Seekor serigala juga bisa menangkap dan membunuh sendiri seekor kijang kecil atau mamalia lain. Tapi jika berkelompok mereka bisa memangsa hewan lebih besar seperti rusa besar.

Serigala pada umumnya merupakan hewan yang sangat setia. Setia kepada pasangan dan kawanan, serigala mengangkat kepalanya hanya agar suara lolongan bisa keluar lebih mudah. Dan serigala diketahui melolong untuk memanggil anggota kelompoknya, menarik perhatian pasangan, menandai wilayahnya, menghalau musuh, memperingatkan atas bahaya, serta menunjukkan posisinya. Aaaaaauuuuuu.. ...uuuu

Unit SAR pramuka kota Bandung akan terus membina pramuka pramuka agar tumbuh karakter karakter alpha yang bijaksana menjadi pemimpin yang baik yang memiliki kecerdasan dan stamina, serta kemampuan mengaplikasikan strategi di lapangan, setia kepada pasangan dan kelompok serta patuh pada pimpinannya yang pada akhirnya pramuka pramuka itu menjadi manusia manusia yag berguna untuk mewarnai negeri ini.

Go and fight to be a wolf.......

Rabu, 27 Juli 2022

PISAU PRAMUKA

 

PISAU PRAMUKA

 

“Semakin dipakai
Semakin Tumpul
Semakin diasah
Semakin tajam”

 Salam Pramuka……

Menurut KBBI Pisau ialah alat yang digunakan untuk memotong sebuah benda. Pisau terdiri dari dua bagian utama, yaitu bilah pisau dan gagang atau pegangan pisau. Bilah pisau terbuat dari logam pipih yang tepinya dibuat tajam; tepi yang tajam ini disebut mata pisau. Benda tajam satu ini tentu merupakan alat bantu fungsional yang paling banyak dimiliki dan diminati manusia di dunia. Tidak ada satu orang pun di dunia ini yang bisa lepas dari ketergantungan pisau. Apalagi para ibu yang berkutat setiap hari dengan kegiatan potong memotong, tentu menyimpan beberapa bilah pisau tajam yang menjadi dewa penolongnya di dapur.

Dalam panndangan masyarakat pisau tentu tidak bisa lepas dengan sebutan benda tajam dan berbahaya, Namun tentunya pisau menjadi berbahaya apabila disalahgunakan untuk hal tidak baik.

Akan tetapi, sesungguhnya pisau lebih menitikberatkan pada alat bantu, fungsi dan keperluan untuk memudahkan manusia dalam melakoni realitas keseharian. Dan apabila memahami pisau secara menyeluruh kita akan menemukan banyak hal di luar persoalan itu, dan justru membuat masyarakat lebih bijak dalam memperlakukan pisau. Tidak akan sembarang menggunakan, menyimpan dan membawa pisau, karena mengetahui aspek pisau dengan segala aturannya.

Bagi saya pisau bukan senjata tajam, tapi tools atau perkakas atau alat bantu, pisau lebih memiliki fungsi utama sebagai kelengkapan alat bantu manusia. Fungsi tersebut tercatat dalam sejarah, pisau hadir dari peradaban masa lalu sampai saat ini menemani manusia. dan percaya atau tidak, pisau telah membawa manusia ke tingkat peradaban yang lebih tinggi. Sejak pisau primitif pertama dibuat, pisau telah menjadi teman bagi manusia. Dengan pisau manusia primitif menemukan lebih mudah untuk mengumpulkan bahan makan.

Pisau sebagai alat bantu manusia, tentu menjadi salah satu barang yang dimiliki setiap orang. Fungsi utama sebagai alat untuk memotong, mengiris, menyayat atau membelah hadir seiring dalam setiap detik manusia bergerak. Setiap pisau memiliki karakteristik tersendiri sesuai dengan kebutuhan pemakaiannya pisau pada wacana kebutuhan. Tidak hanya dilihat sebagai senjata tajam semata, tetapi bagaimana memaknai pisau untuk digunakan.

 Pisau Pramuka

Salah satu model pisau pramuka yang kita kenal adalah model pisau belati. Istilah pisau belati sudah jarang disebutkan akhir-akhir ini karena kurang populer. Pisau pramuka populer di tahun 1980-an atau awal 1990 Pisau belati saat itu sangat erat dengan pramuka yang menggunakan jenis pisau ini, meskipun sekarang hanya untuk hiasan pramuka penggalang.

Di Gerakan Pramuka Tidak ada peraturan atau regulasi baik itu SK atau pun PP yang mengatur tentang apa dan bagaimana pisau pramuka atau yang mengharuskan Pramuka membawa pisau, di PP 174 Tahun 2012 Tentang Pakaian Seragam Pramuka  berisi tentang Petunjuk Penyelenggaraan Pakaian Seragam Anggota Gerakan Pramuka yang menggantikan Keputusan Kwarnas Gerakan Pramuka Nomor 226 Tahun 2007 tidak ditemui satu pasal pun yang mengharuskan seorang pramuka membawa pisau. padahal disadari atau tidak kebutuhan pisau sebagai TOOLS dalam kegiatan kepramukaan sangat penting. Dan pisau termasuk dalam the ten essential. Yaitu 10 hal penting yang harus di bawa ketika berkegiatan di alam terbuka

Melihat hal tersebut penggunaan pisau di pramuka menjadi satu materi tersendiri dalam materi kepramukaan sesuai dengan tujuan kepramukaan yaitu pembentukan watak, akhlak dan budi pekerti luhur, sesuai dengan keadaan kepentingan dan perkembangan masyarakat Indonesia. khususnya di Unit SAR pramuka kota bandung penggunaan pisau pramuka menjadi hal yang penting, maka dari itu dalam pendidikan dasarnya (Gladi Impeesa) pisau harus selalu tersemat di pinggang, begitu pula dalam kegiatan pelatihan intruktur kegiatan alam terbuka (PIKAT) untuk pembina dan pelatih pembina pramuka yang diselenggarakan oleh Pusdiklatnas Gerakan Pramuka yang berkerjasama dengan TRUENORTH bertempat di Situ Lembang selama 2 minggu pisau selalu tersematkan di pinggang baik peserta pelatih maupun tim pendukung.

Penggunaan pisau sebagai perkakas (Tools) jelas sangat jauh berbeda dengan penggunaan pisau sebagai senjata (weapon), saat berbicara sebuah alat sebagai tool maka alat tersebut haruslah memenuhi syarat sebuah perkakas yang bisa mempermudah hidup manusia, tetapi apabila berbicara sebagai weapon  selama alat tersebut bisa mengakibatkan kerusakan, telepas dari pisau atau bukan, dalam bentuk sempurna atau pun tidak maka alat tersebut dapat dikatakan atau masuk kategori weapon.

Kembali kepada pisau pramuka khususnya yang selalu di bawa pramuka penggalang, kondisi fisik dari pisau pramuka yang ada sekarang tidak lebih dari sebuah senjata, sekalipun dengan bentuk dan bahan yang seadanya, dengan bilah besi baja karbo rendah dan pegangan alunium, tetap merupakan senjata yang mematikan bila digunakan dengan 'benar' tetapi sebuah perkakas yang luar biasa jelek bila digunakan sebagai (tools).

Sesungguhnya yang dibutuhkan oleh pramuka adalah sebuah alat, maka kita harus membekali pramuka dengan sebilah pisau tajam, kuat, yang cukup tajam untuk menyayat bambu, memotong tambang, memotong kertas dan membantu melakukan tugas-tugas seperti mencari dan mengolah makanan, mendirikan shelter untuk tidur, atau membuat api unggun.

Karena di gerakan pramuka belum ada regulasi yang mengatur pisau pramuka, ada 2 jenis pisau yang bisa kita jadikan pilihan sebagai pisau pramuka yang pertama adalah Folding Knife pisau yang masuk dalam kategori EDC (every day carry), untuk keperluan keseharian yang terbatas memotong hal kecil, pramuka bisa menggunakan  pisau saku atau pisau lipat multi guna seperti pisau lipat multifungsi Victorinox yang karena Kepraktisan dan ukuran yang kompak menjadi keunggulan utama pisau lipat ini. Bayangkan, satu pisau yang cuma berukuran 10 cm bisa berisi gunting, gergaji, kikir, obeng negatif dan positif, pembuka botol, pisau, tusuk gigi, pinset, tang, senter, bahkan sebuah USB. Ini semua yang dibutuhkan seseorang jika terjebak dalam setiap kondisi. Pisau lipat victorinox menjadi andalan para pendaki gunung, tentara, pilot atau pramuka untuk bertahan hidup di alam, pisau lipat multifungsi victorinox merupakan inovasi dari Karl Elsener, yang Awalnya membuat pisau untuk tentara Swiss tahun 1884 Dari sebuah bengkel di Swiss, Karl Elsener pertama kali menemukan sebuah pisau lipat serbaguna yang kemudian dikenal sebagai pisau lipat Victorinox.

Perusahaan Victorinox ini terus berkembang. Tidak kurang dari ratusan jenis pisau lipat mereka produksi. Ada tipe untuk militer, pemancing, arung jeram, panjat tebing, SAR hingga survival kit.

Pisau multiguna ini makin populer setelah McGyver, sebuah serial di TV era 80an, menjadikan pisau ini sebagai ciri khasnya. Dalam film itu, si jenius menggunakan pisau lipat ini untuk menciptakan berbagai hal yang menakjubkan.

Dalam kehidupan nyata, pisau lipat ini digunakan banyak orang. Entah sudah berapa ratus nyawa yang terselamatkan oleh pisau ini. Para pendaki gunung profesional maupun Tim SAR tak pernah lupa menyelipkan sebuah pisau lipat ini di saku jaketnya.

Pilihan kedua sebagai pisau pramuka adalah pisau Fixed blade yaitu jenis pisau paling umum yang sering ditemukan sehari-hari. Definisi sederhananya adalah pisau yang tidak bisa dilipat. Seperti pisau jenis bushcraft, pisau ini merupakan jenis fixed blade. Kenapa perlu yang namanya fixed blade karna Kalau pisau lipat itu ada engsel yang rawan patah. Maka Pisau fixed blade adalah pilihan terbaik Pisau jenis ini tahan banting dan efektif untuk berbagai keperluan, dari yang ringan sampai pekerjaan-pekerjaan berat. pisau yang memang didesain buat supaya dapat digunakan pada beragam situasi dan kondisi. Hanya saja pisau jenis ini membutuhkan sarung untuk membawanya, tidak seperti pisau lipat yang praktis. Tapi usahakan juga tetap bawa pisau lipat sebagai pisau cadangan di lapangan.

Dan juga yang tidak kalah pentingnya pramuka dibekali pula dengan pengetahuan dasar tentang pisau, apa yang boleh dan apa yang tidak boleh dengan pisau. Intinya,

Ukuran pisau yang di bawa jadi hal yang nggak kalah penting. Itu makanya pisau lipat masuk dalam kategori cadangan. Ukuran pisau yang terlalu besar dan berat akan makan tempat penyimpanan di ransel. Tapi kalau terlalu kecil, akan menyulitkan juga ketika melakukan kegiatan seperti memotong kayu dan batoning.

kalau pisau pramuka masih seperti yang ada dan digunakan oleh pramuka penggalang sekarang ini, terlebih tanpa tujuan jelas untuk apa pisau tersebut harus ada sungguh kesia-siaan yang besar.

 Latihan Menggunakan Pisau Pramuka

Mengenalkan pisau dan cara menngunakan pisau melalui latihan tidak saja untuk orang dewasa tapi juga bisa dimulai dari pramuka siaga, penggalang, penegak atau pandega, harus kita pahami bahwa Resiko kecelakaan akibat pisau dapat diminimalisir apabila kita memahami betul bagaimana cara menggunakan pisau secara benar. Penggunaan pisau dengan benar akan membantu pengguna untuk memiliki kontrol saat menggunakan pisau dengan lebih baik, Selain kontrol pisau, diperlukannya juga pemahaman akan bagaimana memposisikan tangan membantu kita saat memegang bahan yang akan dipotong dengan benar agar kita bisa mengontrol hasil potongan dan menghindari kecelakan akibat luka pisau. itu semua dapat dilakukan dengan belajar dan berlatih menggunakan pisau. Sebagian besar orang anggota dewasa tidak memahami cara penanganan pisau dengan benar yang menyebabkan mereka mengajarkan teknik yang salah kepada anak-anak atau peserta didik. Dengan membiasakan pramuka pramuka berlatih menggunakan tenik mengoperasikan pisau yang tepat dapat membantu meningkatkan kemampuan mereka dalam bekerja dengan pisau di alam terbuka atau di perkemahan, Lewat aktivitas mengiris dan memotong, anak anak dapat memusatkan kekuatan menggerakkan pisau pada telapak tangan. Lengan bagian bawah juga mendukung kegiatan mengiris dan memotong. Kegiatan ini butuh konsentrasi dan kesabaran. Dengan memberinya kepercayaan untuk menggunakan pisau, anak  melatih motorik halus, kekuatan lengan, konsentrasi dan kesabarannya.

Karena pentingnya pisau sebagai perkakas untuk pramuka, dan dapat menggunakan pisau dengan baik dan benar itu suatu kecakapan maka Idealnya masuk dalam poin syarat kecakapan umum (SKU). SKU itu sendiri sebagai metode kepramukaan, dengan SKU ini pramuka didoronng dan dirangsang untuk memperoleh kecakapan-kecakapan yang berguna baginya, dan setiap pramuka harus memenuhi SKU sebagai  persyaratan sebagai anggota Gerakan Pramuka. Dengan begitu pramuka akan belajar dan berlatih menggunakan pisau. Pentingnya memahami penggunaan pisau sama pentingnya dengan memahami penggunaan peta dan kompas, memahami penggunaan tali. P3K, sandi dan isyarat dan sebagainya. Latihan mengunakan pisau bisa di lihat di :

https://www.youtube.com/watch?v=SSpG9QEhysk

 

Regulasi Penggunaan Pisau Pramuka

Masalah pisau untuk pramuka ini menjadi masalah yang paling umum terjadi di semua negara. Permasalahan ini selalu berhubungan dengan pentingnya anggota pramuka untuk menggunakan pisau yang selalu berbanding terbalik dengan regulasi yang ada di setiap negara tentang pisau itu sendiri. Untuk perbandiungan kali ini kita ambil Inggris, negara yang melahirkan gerakan kepanduan. Untuk Inggris sendiri pisau secara umum memiliki batasan regulasi yang jelas :

 Jual beli pisau

adalah ilegal untuk setiap tempat berjualan menjual semua jenis pisau (termasuk pisau dapur atau Swiss Army Knives) kepada setiap orang yang berusia dibawah 18 tahun ( England, Nothern Ireland dan Wales) atau dibawah 16 tahun (Skotlandia)

 Membawa pisau

Secara umum adalah pelanggaran untuk membawa pisau di tempat publik (Public place) tanpa alasan yang jelas  sebagai contoh seorang chef yang membawa pisau dalam perjalanannya menuju tempat kerja.

Tetapi legal untuk siapapun untuk membawa sebilah pisau lipat, tanpa mekanisme pengunci seperti Swiss Army Knife di tempat publik, selama panjang blade kurang dari 3 inci (7,62 cm)

 Cukup kita berhenti dulu sampai sini, tanpa melihat aturan yang lain, sudah jelas duduk persoalannya, Bahkan di negara asal kepanduan pun, para anggota kepanduan yang masih berusia dibawah 18 atau 16 tahun dilarang membeli pisau di temnpat publik, apalagi membawanya, akan tetapi kemudian dalam beberapa kasus penggunaan pisau di camp-camp perkemahan hal ini bisa diabaikan hanya jika camp perkemahan tersebut adalah milik pribadi (private property) akan tetapi bagaimana dengan aturan membawa pisau ?

Untuk hal ini British Scout Association memberikan beberapa aturan tambahan :

  • Pisau harus dibawa menuju dan dari tempat pertemuan/latihan kepanduan oleh seorang dewasa
  • Pisau harus disimpan ditengah tas/rucksack saat dalam perjalanan
  • Pisau adalah alat dan dengan demikian diperlakukan seperti alat, digunakan sesuai dengan kebutuhan dan kegunaanya
  • Pisau harus selalu tersimpan sampai saatnya digunakan
  • Secara umum campsites dinyatakan sebagai public place, dengan demikian untuk hal tersebut aturan penggunaan pisau mengikuti aturan public place yang sudah jelas.
  • (yang ini agak kurang jelas) kecuali untuk alasan religi, pisau tidak dikenakan bersamaan dengan seragam kepanduan
  • Dengan berdasar pada hal tersebut diatas Dave Budd seorang ahli kepanduan Inggris memberikan rambu-rambu penggunaan pisau pramuka sebagai berikut :
  • Paling aman untuk mengasumsikan bahwa, tidak seorangpun anggota kepanduan diperbolehkan membawa pisau ke tempat pertemuan/camp kecuali ada kepentingan yang sangat spesifik yang membutuhkan penggunaan pisau, untuk kasus tersebut adalah paling aman untuk pisau tersebut dibawa oleh pimpinan kepanduan dan dibawa manurut aturan-aturan yang jelas dan berlaku.
  • Sangat penting untuk adanya pelatihan penggunaan dan perawatan pisau (dan peralatan lainnya).

permasalahan selanjutnya yang umum menjadi perdebatan penggunaan pisau pada kepanduan adalah :

"Kepanduan pada umumnya dilakukan di lingkungan sekolah"  dan rasanya belum pernah melihat ada regulasi yang memperbolehkan seorang siswa untuk alasan apapun membawa pisau dengan ukuran apapun ke sekolah secara legal.

Akhirnya kita kembali ke negara Republik Indonesia kita tercinta, yang rasa-rasanya sekalipun belum pernah lihat regulasi tentang pisau rupanya di Indonesia pada beberapa kesempatan sering melihat seorang anggota pramuka membawa pisau pramuka, pisau pramuka yang dimaksud disini adalah pisau model bowie atau belati tidak tajam yang umumnya terdiri atas dua buah pisau, satu besar satu kecil dan merupakan kelengkapan yang suka ada bila kita membeli seragam pramuka lengkap.

apabila seorang pramuka di Indonesia membawa pisau, melanggar aturan kah ?

 Hukum membawa pisau di Indonesia

Dalam hal kepemilikan pisau, Jika pisau itu digunakan sebagai alat berjaga-jaga, dalam arti alat pertahanan diri jika sewaktu-waktu ada kejadian yang tidak diinginkan, maka untuk mengetahui dapat atau tidaknya dipidana atas kepemilikan benda ini, kita mengacu pada ketentuan mengenai larangan membawa senjata tajam yang terdapat dalam Pasal 2 UU Drt 12/1951 yang berbunyi:

 “Barangsiapa yang tanpa hak memasukkan ke Indonesia, membuat, menerima, mencoba memperolehnya, menyerahkan atau mencoba menyerahkan, menguasai, membawa, mempunyai persediaan padanya atau mempunyai dalam miliknya, menyimpan, mengangkut, menyembunyikan, mempergunakan atau mengeluarkan dari Indonesia sesuatu senjata pemukul, senjata penikam, atau senjata penusuk (slag, steek of stoot wapen), dihukum dengan hukuman penjara selama-lamanya sepuluh tahun”.

Tidak ada penjelasan dalam UU ini, dan maksud dikeluarkannya untuk apa, membawa dengan tujuan apa, pada prakteknya tidak dipedulikan, cukup dengan anda membawa parang yang itu bukan untuk ke kebun, maka anda akan dapat dihukum atau dijatuhi pidana dengan UU ini, walaupun memang ada pengecualian dalam Pasal 2 ayat (2) dimana senjata penikam dan/atau senjata penusuk itu tidak termasuk di dalamnya:

  • Yang dipergunakan guna pertanian;
  • Untuk pekerjaan-pekerjaan rumah tangga;
  • Untuk kepentingan melakukan dengan sah pekerjaan; atau
  • Yang nyata-nyata mempunyai tujuan sebagai barang pusaka, barang kuno atau barang ajaib (merkwaardigheid).

Pisau memang merupakan alat yang bisa digunakan untuk menusuk, namun perlu dilihat lagi kegunaannya. Apabila alat tersebut memang diperuntukkan sebagai alat melakukan pekerjaan yang nyata-nyata digunakan oleh si yang bekerja dan alat itu dibawa untuk kepentingan pekerjaan, atau untuk kebutuhan rumah tangga maka ia tidak dapat dipidana.

Namun, apabila orang yang membawa pisau itu menggunakannya bukan untuk kepentingan pekerjaannya, sedang ketika ada pemeriksaan di tempat umum dan ia diketahui tengah membawa pisau dengan melawan hukum, maka unsur membawa senjata yang digunakan untuk menusuk tanpa hak sebagaimana ketentuan yang terdapat dalam dalam Pasal 2 ayat (1) UU Drt12/1951 terpenuhi dan hal tersebut merupakan kejahatan yang diancam pidana penjara selama-lamanya sepuluh tahun.

Cukup kutipannya, sangat karet memang, terbuka untuk debat, tetapi selama seorang pramuka bisa menunjukkan bahwa secara sah memang membutuhkan pisau tersebut maka sedianya membawa pisau bisa menjadi suatu hal yang legal, sekarang yang dibutuhkan adalah regulasi dari organisasi Gerakan Pramuka tentang pisau seperti apa yang diperbolehkan? untuk hal apa pisau tersebut digunakan? bagaimana cara membawanya? Dan bagaimana prosedur keamanan dan keselamatan dalam penggunaannya? dalam siapa yang berhak membawa? selama hal ini belum bisa dipenuhi maka sebaiknya bagi Pembina pramuka untuk bijak dalam hal membekali pisau untuk peserta didiknya, namun jika peserta didik mungkin dapat menangani pisau, tidak ada salahnya membiarkan mereka memilikinya di lingkungan yang tepat seperti dalam berkemah atau dalam melakukan pendakian gunung di mana mereka mungkin membutuhkannya. Beri mereka beberapa pelatihan tentang penggunaan, dan beberapa pelatihan pertolongan pertama.

 Salam Pramuka……………..