Bushcraft is scouting for boys…..?
Baden
powell mengatakan “Pramuka harus banyak tidur di alam terbuka. Anak yang
terbiasa hidup dengan jendela kamar tertutup, kemungkinan akan menderita flu
ketika tidur di alam terbuka untuk pertama kalinya. Oleh karena itu, tidurlah
dengan jendela kamar yang terbuka, baik musim panas maupun musim dingin.
Sehingga kalian tidak mudah pilek,”
Bushcraft Dalam bahasa Indonesia masih belum ditemukan
padanan kata yang tepat untuk bushcraft. Namun jika diterjemahkan secara bebas,
bushcraft adalah kegiatan menjelajah atau berpetualang di alam bebas dengan
peralatan yang digunakan oleh masyarakat primitif. Contohnya seperti berburu
menggunakan panah/jebakan, membuat tempat berlindung dari daun dan pohon, atau
yang lainnya. Namun ada juga yang menterjemahkan Bushcraft adalah sebuah
pengetahuan, teknik/keterampilan dan cara untuk bertahan hidup di alam bebas
dengan meminimalisir penggunaan alat-alat modern.
Bushcraft sampai saat ini masih belum diketahui oleh banyak
masyarakat Indonesia, meskipun sebagian eksistensinya sudah muncul di dunia
maya melalui grup Facebook, Instagram atau melalui youtube. Bushcraft yang saat
ini digemari bukan hanya sebatas oleh penjelajah alam liar yang memiliki
tingkat pengetahuan dan keterampilan yang sudah mumpuni dan terasah sebagai
gaya hidup, namun juga telah menjadi kegiatan wisata minat khusus berbasis
petualangan
Tidak ada yang mengetahui dengan pasti sejak kapan mulai
berkembangnya bushcraft di era modern. Namum dalam beberapa literatur, istilah
bushcraft dipopulerkan di belahan bumi selatan oleh Les Hiddins yang populer
dengan julukan Bush Tucker Man serta di belahan bumi utara oleh Mors Kochanski.
Lalu apa hubungannya dengan scouting for boys, scouting for
boys merupakan judul buku yang ditulis oleh baden Powell, Bicara tentang
kepanduan atau pramuka, buku Scouting For Boys ini tak ubahnya seperti kitab
suci. Analogi ini berangkat dari pengandaian seumpama pramuka adalah agama dan
Lord Baden Powell adalah nabinya. Buku setebal 400 halaman ini ditulis langsung
oleh pendiri gerakan kepanduan dunia Robert Stephenson Smyth Baden Powell yang
lebih dikenal dengan Lord Baden Powell (1857-1941). Buku ini menjadi manual
kepramukaan paling berpengaruh sejak diterbitkan sampai saat ini. Pertama kali
dicetak pada tahun 1908,
Secara umum bab-bab yang dicakup di dalamnya dapat menjadi
sumber awal yang historis sesuai gagasan awal platform gerakan pramuka ketika
didirikan. Baden Powel mengajari sejumlah nilai-nilai moral fundamental,
seperti kebermanfaatan, hidup bahagia, dan beberapa keterampilan dasar untuk
anak remaja.
Selain itu juga menguraikan topik-topik intrinsik kehidupan
pramuka, seperti pelacakan atau mencari jejak, permainan, tali temali,
kerajinan kayu, kehidupan kamp, survival atau bertahan hidup, patriotisme,
dan lain-lain. Ada pula berbagai desain games dan kompetisi yang diadaptasi
dari model latihan pasukan kavaleri di angkatan bersenjata Inggris, tempat
Baden Powell terakhir berdinas.
Topik topik dalam scouting for boys di praktekan dalam
kegiatan Bushcraft, seperti : membuat tempat berlindung (Shelter); mencari
makan (Foraging/food procurement); mencari air minum (Water and Hydration);
membuat api (Firecraft); Berburu, melacak jejak, membuat jebakan (Hunting); Pengetahuan mengenai tumbuhan dan
pengetahuan mengenai hewan; mengolah kayu (Woodcraft); pertahanan diri dari
ancaman bahaya (Self defense); pengobatan (First Aid and Medical) dan teknik dasar
dalam survival. kegiatan seperti di atas 100 tahun yang lalu sudah menjadi
kegiatannya pramuka namun saat ini sudah ditingalkan Gerakan pramuka hanya
segelintir pramuka saja yang melakukannya, sementara di luar Gerakan pramuka, remaja
remaja menjalani, mendalami dan
mengembangkan kegiatan kegiatan tersebut….
Selamat hari kepanduan Dunia…..
Tetap memandu……